Jumat 12 Feb 2016 09:02 WIB

Orang Tua dan Guru Berperan Penting untuk Saring Stiker LGBT

Rep: C21/ Red: Achmad Syalaby
Emoticon LGBT
Foto: Facebook
Emoticon LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurikulum pendidikan tidak dapat mencegah informasi yang masuk ke dalam Indonesia. Terlebih, beredarnya stiker dan emoticon yang memperlihatkan lambang dan dukungan pada perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) akhir-akhir ini. Peran orang tua dan guru sangat penting untuk menyaring informasi yang masuk kepada anak.

“Informasi dari dalam bisa ditekan, namun infomasi dari luar akan terus datang,” ujar pengamat pendidikan Andreas Tambah, Jumat (12/2).

Beberapa hari yang lalu, sebuah stiker menampilkan gambar sepasang laki-laki dengan simbol "love" di dalam sebuah aplikasi chatting. Gambar tersebut telah menuai kontroversi karena menampilkan gambar yang mempromosikan dukungan pada LGBT.

Menurut Andreas, simbol adalah sebuah bentuk dukungan yang dapat diidentikkan dengan propaganda. Itu bisa datang dari siapa saja agar gerakan mereka lebih diakui. Seperti stiker dan emoji LGBT yang muncul di aplikasi chatting Line, Whatsapp, dan Facebook beberapa hari terakhir. 

Support adalah bentuk dari propaganda. Artinya, orang-orang yang mempropagandakan itu, agar komunitasnya lebih terbuka dan diakui,” katanya menerangkan.

Namun, mengenai adanya simbol tersebut, Andreas enggan berkomentar banyak karena dia lebih menilai dari sudut pandang pendidikan. Dengan demikian, dia lebih mengedepankan fungsi pengawasan orang tua dan guru, bukan menyalahkan komunitas LGBT.

Andreas menutukan, orang tua merupakan benteng pertama dan guru benteng kedua untuk menjaga anak dari informasi yang cenderung merusak, seperti kasus adanya simbol LGBT yang berada di dalam fitur chatting tersebut. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement