Rabu 10 Feb 2016 19:05 WIB

Aktivitas Warga di Kaki Soputan Dibatasi

  Awan panas mengepul dari puncak Gunung Soputan terlihat dari Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Awan panas mengepul dari puncak Gunung Soputan terlihat dari Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA TENGGARA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara Joppie Mokodaser mengatakan sampai saat ini aktivitas warga di kaki Gunung Soputan masih dibatasi.

"Setelah erupsi yang terjadi beberapa hari lalu, kita sudah membatasi aktivitas warga yang mengarah ke Gunung Soputan," katanya di Ratahan, Rabu (10/2).

Dia menuturkan saat ini pos keamanan yang berada di Kecamatan Sillian terus memantau aktivitas warga yang ingin naik ke sekitar gunung.

Petugas pos keamanan yang terdiri dari TNI, polisi, pihak kehutanan bersama BPBD ini terus melakukan pemeriksaan bagi warga yang beraktivitas di kebun yang berada di sekitar kaki Gunung Soputan, ujarnya.

Ia menambahkan larangan bagi masyarakat tersebut diberikan dikarenakan Gunung Soputan masih berstatus siaga.

"Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak inginkan, karena status Gunung Soputan masih siaga, dan adanya larangan aktivitas manusia dalam radius 6,5 kilometer dari puncak gunung," ujarnya.

Ia mengatakan posko bencana dan posko kesehatan masih tetap siaga di Kecamatan Pasan, Kecamatan Belang, Kecamatan Tombatu Timur dan Kecamatan Silian.

"Untuk posko siaga erupsi Gunung Soputan masih kita siagakan di empat kecamatan, untuk melayani keluhan masyarakat yang terkena dampak letusan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement