REPUBLIKA.CO.ID,MINAHASA TENGGARA -- Tujuh kecamatan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi daerah terdampak hujan abu vulkanik letusan Gunung Soputan, yang terjadi Sabtu (6/2).
"Sebaran abu vulkanik kini sudah semakin meluas, bahkan sampai Mnggu (7/2) siang ini sudah menyelimuti tujuh kecamatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara Joppie Mokodaser, melalui Kasie Rehab Rekon Erick Manaroinsong di Ratahan, Ahad (7/2).
Ia mengungkapkan tujuh kecamatan tersebut yakni Kecamatan Tombatu, Kecamatan Tombatu Utara, Kecamatan Tombatu Timur, Kecamatan Pasan, Kecamatan Ratahan, Kecamatan Belang, dan Ratatotok.
"Yang paling parah terdampak abu vulkanik ada di Pasan, Tombatu Timur, sebagian Ratahan, Belang hampir satu centimeter, sedangkan wilayah lainnya abunya tipis," ujar Erick.
Ia mengatakan sampai saat ini sebagian wilayah yang terdampak tersebut masih dilanda hujan abu vulkanik.
"Hujan abu memang masih terjadi, karena aktivitas dari puncak gunung masih terjadi dengan mengeluarkan awan panas yang membumbung ke langit beserta abu vulkanik," ujarnya.
Erick menambahkan, terkait letusan tersebut pihak BPBD menetapkan status siaga darurat erupsi Gunung Soputan. "Memang ini masih dalam status tanggap darurat sejak letusan Gunung Soputan yang terjadi 4 Januari lalu," ujarnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, aktivitas Gunung Soputan terjadi sejak Sabtu (6/2) pukul 04:00 Wita, ditandai adanya kegempaan dan gemuruh yang terdengar dari kepundan gunung. Letusan pertama terjadi pada pukul 14.37 Wita, dengan mengeluarkan awan panas. Pukul 20.00 Wita letusan terjadi letusan kedua disertai guguran lava ke arah utara dan timur puncak gunung, sedangkan lontaran abu vulkanik mengarah ke arah tenggara gunung.