Senin 01 Feb 2016 20:03 WIB

Mantan Gafatar Asal Tasikmalaya tak Mau Pulang

 Pengungsi eks anggota Gafatar turun dari KRI Gilimanuk saat tiba di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Senin (25/1).  (foto: Nico Kurnia Jati)
Pengungsi eks anggota Gafatar turun dari KRI Gilimanuk saat tiba di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Senin (25/1). (foto: Nico Kurnia Jati)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat di Kota Cimahi, tidak mau pulang ke daerah asalnya di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

"Ada tiga warga asal Kota Tasikmalaya yang pernah masuk Gafatar tidak mau kembali," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tasikmalaya Deni Diyana melalui telepon seluler, Senin ((1/2).

Ia mengatakan mantan Gafatar yang dipulangkan dari Kalimantan Barat itu lebih memilih transmigrasi ke Lampung, Sumatera.

Akibat pengajuannya itu, kata Deni, Pemerintah Kota Cimahi tidak melakukan penjemputan dari tempat penampungan Dinas Sosial Provinsi Jabar.

"Mereka mau transmigrasi, jadi Pemkot Tasikmalaya tidak melakukan penjemputan," katanya.

Selain asal Kota Tasikmalaya, warga mantan Gafatar asal Kabupaten Tasikmalaya juga memilih untuk tidak kembali ke daerah asalnya di Kecamatan Singaparna. Kepala Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Tasikmalaya Nana Rukmana mengatakan pihaknya sudah melakukan penjemputan terhadap mantan Gafatar yang berjumlah enam orang atau satu keluarga.

"Informasi yang saya terima mereka sekeluarga tidak ingin kembali ke kampung halamannya, tapi memilih ke Jombang, Jawa Timur, kampung halaman istrinya," kata Nana.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, lanjut dia, tidak dapat memaksa mantan Gafatar itu kembali ke daerah asalnya di Tasikmalaya. Pihaknya menunggu persetujuan dari Pemerintah Provinsi Jabar terkait usulan mantan Gafatar tersebut pergi ke Jombang. "Kalau memang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyetujui, kita akan langsung bawa ke Jombang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement