Ahad 31 Jan 2016 18:53 WIB

Bentrokan OKP Kembali Memanas, Warga Medan Diminta Masuk Rumah

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Polisi mengamankan seorang pria yang diduga membawa narkoba, ketika akan menghadiri pelantikan organisasi kepemudaan (OKP) di Medan, Sumatera Utara, Sumatera Utara, Ahad (31/1). (Antara//Irsan Mulyadi)
Polisi mengamankan seorang pria yang diduga membawa narkoba, ketika akan menghadiri pelantikan organisasi kepemudaan (OKP) di Medan, Sumatera Utara, Sumatera Utara, Ahad (31/1). (Antara//Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kericuhan antara organisasi kepemudaan (OKP) Pemuda Pancasila

(PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) kembali terjadi di Medan, hari ini, Ahad (31/1). Massa PP yang melintas dari Jalan Juanda sempat akan melakukan pengerusakan terhadap pos IPK yang ada di jalan tersebut.

Namun, aksi tersebut mendapat perlawanan dari massa IPK. Aksi saling lempar pun tak terelakkan.

Pihak kepolisian yang mendapat informasi langsung menuju lokasi dan melakukan pengamanan. Tembakan peringatan dilepaskan ke udara sedikitnya empat kali. Petugas pun langsung memperingatkan masyarakat untuk pergi jauh dari lokasi agar tidak ada korban yang jatuh.

"Menjauh, semua masyarakat menjauh, masuk (ke rumah)," teriak salah satu personel kepolsian yang menenteng senjata laras panjang di lokasi kejadian, Ahad (31/1/).

Dalam kejadian tersebut, sempat dilakukan pengejaran oleh pihak kepolisian. Namun, belum bisa dipastikan berapa orang yang diamankan karena belum ada keterangan resmi yang disampaikan polisi.

Sementara itu, Juli, salah satu saksi mata mengaku melihat massa PP datang dari arah Jalan Juanda menuju Jalan Halat. Ia pun kemudian menyaksikan langsung aksi lempar-lemparan antara dua kubu. "Di Simpang Jalan Juanda orang itu dilempari. Berhentinya di simpang Halat," kata Juli.

Personel Brimob dan Sabhara Polda Sumut langsung melakukan patroli di sekitar Jalan Juanda. Sejumlah personel kepolisian pun masih ditempatkan di lokasi untuk mencegah kejadian tersebut terulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement