REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pascabentrokan antar dua organisasi kepemudaan (OKP) di sekitar Jalan Thamrin dan Jalan Asia, Medan, Sabtu (30/1) sore, kota Medan ditetapkan berstatus siaga satu. Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, sekitar 1.500 personel gabungan dari Polri dan TNI diturunkan untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.
"Malam ini kita siaga satu, baik TNI maupun Polri," kata Mardiaz, Sabtu (30/1) malam.
Mardiaz menyebutkan, 1.500 personel tersebut terdiri dari Kaveleri, Armed, Brimod, serta Sabhara Polda Sumut dan Polresta Medan. Mereka ditempatkan di sejumlah titik di kota Medan yang dianggap rawan terjadinya bentrokan lanjutan.
Sebelumnya, massa Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IKP) terlibat bentrok, Sabtu (30/1). Kericuhan pertama terjadi di Jalan Thamrin Medan pada sore hari. Massa IPK melakukan penyerangan yang menyebabkan kerusakan di Kantor MPW PP. Bentrokan susulan kemudian terjadi di Jalan Brigjend Katamso. Sebuah pos IPK dibakar puluhan orang.
Dalam bentrokan ini, polisi mengamankan sejumlah orang dari kedua belah pihak. Sebanyak 24 orang dari PP dan IPK telah dibawa ke Polda Sumut untuk dilakukan pemeriksaan. Selain sejumlah korban luka-luka, dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat bentrokan ini.