REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak empat orang remaja putri di Sukabumi diduga menjadi korban perdagangan manusia atau trafficking. Korban sempat dibawa ke berbagai daerah dan akhirnya ditempatkan di sebuah rumah di Jakarta.
"Pada Sabtu ( 23/1) lalu ada laporan empat pelajar SMP yang hilang,’’ ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Diki Budiman kepada wartawan di Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (28/1). Polisi akhirnya melakukan penyelidikan dan berupaya mencari keempat remaja putri tersebut.
Hasilnya kata Diki, ada tiga orang yang berhasil dibawa pulang ke Sukabumi, yakni SE (13 tahun) dan RD (15) warga Parungseah, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi serta SZ (15) warga Gunungpuyuh Kota Sukabumi. Sementara satu orang lagi, yakni SA (14) belum berhasil dibawa pulang karena ketakutan dimarahi orang tuanya.
Menurut Diki, para korban ditemukan petugas ketika berada di Stasiun Kereta Api Jakarta Kota. Mereka berada di Jakarta setelah sebelumnya berkenalan dengan seseorang yang bernama Bunda di Bandung.
"Setelah berkenalan, orang yang bernama Bunda mengajak para korban ke Depok dan akhirnya Jakarta,’’ kata Diki.
Di Jakarta, para korban ditempatkan di sebuah rumah di kawasan Tambora, Jakarta Barat. Mereka dikunci di dalam sebuah rumah dan tidak diperbolehkan ke luar. Salah satu orang tua korban SE, Jumasih Sumaya (49) mengatakan, ia mengaku bersyukur anaknya bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
"Anak saya pergi tanpa pamit dan hilang selama lima hari,’’ ujar dia, saat menjemput anaknya di Kantor Polres Sukabumi Kota.
Baca juga: Menengok Kapal Perang Australia di Tepi Laut Jakarta