Kamis 28 Jan 2016 14:53 WIB

Ade Komaruddin Ungkap Susahnya Menyatukan Golkar

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPR RI, Ade Komarudin
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua DPR RI, Ade Komarudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Ade Komaruddin (Akom) mengungkapkan berbicara soal penyatuan Golkar mudah, tapi melakukannya yang sulit.

Padahal, dua kubu sudah sedikit mendapat titik temu untuk menggelar Munas luar biasa dalam waktu dekat. Setelah Surat Keputusan Menkuham yang mengesahkan kubu hasil munas Ancol dicabut, mereka mendorong dilaksanakan Munas bersama. Sedangkan kubu Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie baru mengamini Munaslub pasca gelaran rapat pimpinan nasional (Rapimnas).

"Kaliman memersatukan, ngomong gampang, tapi menjalaninya yang susah," ujarnya di kompleks parlemen Senayan, Kamis (28/1).

Berdasarkan putusan Rapimnas Golkar kubu Ical, Munaslub akan dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan. Usai menegaskan mendukung Munaslub dan tak akan maju dari Ical, senior Partai Golkar yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla, memberi jaminan Menteri Hukum dan HAM akan mengeluarkan surat khusus.

Surat ini akan memberi legalitas kepengurusan untuk menggelar Munaslub. Bahkan, JK menegaskan akan surat khusus dari Menkumham ini akan dikeluarkan sebelum putusan Mahkamah Agung (MA) keluar.

Akom mengatakan, adanya kesepahaman untuk menggelar Munaslub menjadi sebuah progres bagi penyatuan kembali kader partai berlambang pohon beringin. Dia meminta agar seluruh pihak di Golkar memprioritaskan untuk memikirkan penyatuan seluruh kader.

Seluruh kader yang sejak kampanye pemilihan Presiden lalu terpecah dan terkotak-kotak dapat disatukan kembali menjadi sebuah beringin yang utuh. Setelah ada penyatuan Golkar, kata Akom, mengambil kebijakan lain yang menyangkut Golkar tidak akan sulit.

Di Munaslub nanti, Golkar akan memilih Ketua Umum. Ketum ini akan menggantikan dua ketua umum yang saat ini sedang berselisih. Saat ditanya apakah Akom akan mencalonkan diri, Ketua DPR RI ini berkelit. Dia hanya memberi jawaban belum memikirkan soal calon ketua umum Golkar dan masih fokus untuk mengurus DPR.

"Kalau saya terus terang saja belum kepikiran, masih memikirkan ini (DPR) dulu, kalau teman-teman yang lain silakan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement