REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang Selatan, Mathodah menyambut baik Program Sekolah Aman Anti Kekerasan di Lingkungan Pendidikan.
Untuk itu, pihaknya berencana untuk menyosialisasikan program ini ke seluruh sekolah swasta dan negeri yang jumlahnya ribuan di Tangerang Selatan.
"Sebagai kota pertama peluncuran, kita akan rencanakan untuk mengumpulkan seluruh kepala sekolah negeri maupun swasta ihwal program ini," ujar Mathodah kepada wartawan seusai peluncuran Program Sekolah Aman Anti Kekerasan di Lingkungan Pendidikan di SMA 8 Tangerang Selatan, Senin (25/1). Sosialisasi ini direncanakan akan dilaksanakan pada Februari mendatang.
Mathodah juga mengatakan, akan segera membentuk tim ad hoc penanggulangan kekerasan di lingkungan sekolah. Selain itu, bersiap membentuk Gugus Pencegahan Tindak Kekerasan dengan status permanen secepat mungkin. Penganggarannya akan diusahakan semaksimal mungkin termasuk menggunakan sedikit dari Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang masih tersedia.
"Kalau gunakan BOS untuk pembentukan tim dan gugus ini tidak apa-apa," ungkap Mathodah.
Berkenaan dengan kondisi kekerasan siswa di Tangerang Selatan, Mathodah menegaskan, saat ini perkelahian antar sekolah sudah tidak terjadi. Sepanjang jabatannya, hanya laporan kekerasan kecil yang bisa diselesaikan oleh pihak sekolah.
"Tawuran sudah tidak terjadi semenjak kita menerapkan komitmen bersama antara sekolah dengan komite sekolah," terangnya.
Sebelumnya, Mendikbud Anies telah meluncurkan Program Sekolah Aman Anti Kekerasan di Lingkungan Pendidikan. Program ini diluncurkan sebagai bentuk perlindungan anak dalam mengalami kekerasan di lingkungan sekolah.