Sabtu 23 Jan 2016 20:58 WIB

Menkumham Dapat Sambutan Meriah di Rapimnas Golkar

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pimpinan partai politik hadir di pembukaan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar tahun 2016, pada Sabtuer (23/1) malam. Selain itu, dua menteri kabinet kerja pun tampak hadir dalam Rapimnas Golkar.

Pimpinan Parpol yang hadir antara lain Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PPP Djan Faridz, Presiden PKS Sohibul Iman, Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Pandjaitan, serta politikus Partai Hanura.

Namun, suasana menjadi meriah ketika utusan dari pemerintah memasuki lokasi gelaran pembukaan Rapimnas. Dua utusan pemerintah ini adalah Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan HAM Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Saat Yasonna memasuki ruang pembukaan sekitar pukul 19.50 WIB, tepuk tangan dan sorakan menggemuruh di ruang utama Rapimnas. Bahkan Ketua Panitia Rapimnas, Nurdin Halid menyanjung kedatangan Yasonna.

"Yang kami hormati dan kami tunggu-tunggu, Bapak Menteri Yasonna Laoly," ujar Nurdin Halid di Jakarta, Sabtu (23/1).

Yasonna Laoly sendiri merupakan Menteri yang secara tidak langsung memiliki andil di kisruh Golkar. Sebab, Yasonna Laoly yang menerbitkan SK kepengurusan Agung Laksono.

Menkumham sendiri beralasan penerbitan SK sudah sesuai dengan hasil sidang Mahkamah Partai Golkar. Apakah kehadiran Menkumham ini akan mengubah dinamika politik di internal Golkar? Yang pasti, Nurdin Halid menyebut, kehadiran dua utusan pemerintah terlebih Menkumham memberi rasa aman di tubuh partai Golkar.

"Pak Menteri, Pak Luhut dan Pak Yasonna, kehadiran Bapak-bapak di sini memberi kami rasa aman," tegasnya.

Selain utusan dari pemerintah, rapimnas Golkar juga dihadiri oleh sesepuh dan penasehat partai berlambang pohon beringin ini, BJ Habibie.

Presiden Ketiga Republik Indonesia ini merupakan salah satu yang menggagas adanya tim transisi yang menginginkan agar terjadi islah antara dua kubu, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

Namun, rapimnas tidak dihadiri oleh tokoh Golkar lain seperti Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung. Bahkan Ketua Umum Golkar hasil munas Ancol juga tidak hadir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement