Sabtu 23 Jan 2016 05:30 WIB

Sianida dalam Kopi Mirna Bisa Membunuh 25 Orang

Rep: c33/ Red: Andi Nur Aminah
Pra-Rekonstruksi Kematian Mirna: Anggota Reskrim Polda Metro Jaya melakukan pra-rekonstruksi di Cafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/1). Pra-rekonstruksi dilakukan dengan memeriksa ulang saksi-saksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pra-Rekonstruksi Kematian Mirna: Anggota Reskrim Polda Metro Jaya melakukan pra-rekonstruksi di Cafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/1). Pra-rekonstruksi dilakukan dengan memeriksa ulang saksi-saksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan Polri perlu lebih serius untuk mengungkap sekaligus menangkap pelaku yang meracuni Wayan Mirna Salihin (27 tahun) hingga tewas di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta beberapa waktu lalu.

Neta mengatakan pelaku tergolong sangat sadis dan berdarah dingin. Sebab berdasarkan penelusuran IPW, satu cangkir kopi yang diminum Mirna dapat mengakibatkan kematian bagi 20 sampai 25 orang. Ia memastikan sianida yang dimasukkan ke kopi Mirna tergolong dosis sangat tinggi. "Kekejaman ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang berwatak sadis dan berdarah dingin," katanya, baru-baru ini.

(Baca Juga: Ayah Mirna Minta Pelaku Sianida Jangan Dibiarkan) 

Ia menjelaskan dalam cangkir kopi yang diminum Mirna ditemukan sianida bentuk NaCN (Sodium Sianida) dengan kadar 15 gram per liter, yakni 15 ribu mg tiap 1.000 cc. Dapat dipahami berarti tiap cc kopi yng diminum Mirna mengandung 15 mg sianida. Sehingga jika secangkir kopi Mirna sebanyak 250 cc, maka dalam cangkir kopi itu terdapat 250 x 15mg NaCN 3.750 mg. Padahal dosis yang bisa mematikan antara 150 hingga 200mg. 

"Dengan begitu racun Sianida dalam secangkir kopi Mirna sesungguhnya dapat mengakibatkan kematian bagi 20 sampai 25 orang," ujarnya.

Menurutnya, beradasarkan tingginya dosis Sianida yang dimasukkan ke kopi Mirna, pelaku memang hendak menghabisi korban dalam waktu singkat. Ia meminta pelaku seperti ini tidak boleh dibiarkan bergentayangan. Sebab dikhawatirkan pelaku akan mengulangi perbuatannya dan menjadi contoh pelaku kejahatan lain untuk menirunya.

"Memang tak mudah mengungkap kasus ini. Namun diharapkan kerja keras Polri akan menghasilkan langkah positif hingga pelaku bisa segera tertangkap," tegasnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement