REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, Jabar, menawarkan kerja sama untuk mengurangi volume sampah DKI Jakarta. Purwakarta siap menyediakan lokasi untuk pasar induk dan terminal dari ibukota tersebut.
Bupati Dedi Mulyadi, mengatakan, volume sampah DKI sangat tinggi. Salah satunya, disebabkan oleh sampah pasar induk dan terminal. Supaya, volume sampah itu tak terlalu besar, sebaiknya kedua fasilitas publik itu dipindahkan saja ke Purwakarta.
"Kami siap bekerjasama untuk mengatasi permasalahan sampah dan kemacetan Jakarta," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Jumat (22/1).
Salah satu solusinya, dengan memindahkan pasar induk dan terminal ke daerah penyangga Jakarta. Supaya, sampah dari pasar induk dan terminal bisa di buang ke Purwakarta. Dengan tidak adanya pasar dan terminal ini, maka kemacetan Jakarta akibat distribusi barang menjadi berkurang.
Untuk merealisasikan hal itu, lanjut Dedi, pihaknya akan menyiapkan lahan seluas 10 ribu hektare. Lahan itu, akan terintegrasi dengan pasar induk, terminal serta akses tol. Lahan yang disediakan, merupakan tanah tak bertuan yang saat ini dikuasasi negara.
"Ketimbang tanah itu tak dipakai, lebih baik dibangunkan pasar induk untuk relokasi pedagang pasar induk dari Jakarta dan terminal," ujar Dedi.
Khusus untuk terminal, kedepannya angkutan umum seperi bus dari berbagai daerah di Pulau Jawa tidak tersentral di Jakarta. Melainkan, di Purwakarta saja. Nanti, mereka yang hendak ke Jakarta bisa menggunakan kereta cepat atau terintegrasi dengan Trans-J.