Rabu 20 Jan 2016 22:56 WIB

Lapindo akan Terus Lakukan Pendekatan ke Masyarakat

Seorang warga melihat kondisi semburan lumpur panas Lapindo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (8/4).
Foto: Republika/Prayogi
Seorang warga melihat kondisi semburan lumpur panas Lapindo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Lapindo Brantas Inc akan terus melakukan pendekatan kepada masyarakat terkait dengan rencana pengeboran gas di wilayah Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Presiden Direktur Lapindo Brantas Inc Tri Setyo mengatakan, pendekatan tersebut dilakukan untuk meyakinkan masyarakat jika rencana pengeboran yang dilakukan tersebut aman.

"Kami akan terus melakukan pendekatan kepada masyarakat. Karena kami di sini menjalankan tugas untuk kepentingan negara, karena untuk memenuhi jaringan gas yang menjadi program pemerintah," katanya di Sidoarjo, Rabu (20/1).

Ia mengemukakan, rencana pengeboran yang dilakukan di Tanggulangin tersebut sudah diperhitungkan dan dipertimbangkan dengan matang terkait dengan segala macam risiko yang terjadi. "Kami bekerja di bidang pertambangan gas dan minyak ini memang penuh dengan risiko terutama pada risiko kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, risiko kerusakan lingkungan merupakan poin penting yang harus dipertimbangkan dengan matang," katanya.

Ia mengatakan, di lokasi perencanaan pengeboran di Kedungbanteng, Tanggulangin tersebut lokasinya jauh dari pusat semburan lumpur yang terjadi saat ini. "Oleh karena itu, kami akan melakukan pendekatan terkait dengan rencana kami untuk memenuhi tugas negara yaitu memenuhi pasokan gas kepada warga masyarakat dan juga kepada industri yang ada di Sidoarjo serta kota Surabaya," katanya.

Disinggung tentang kendala trauma di masyarakat terkait dengan semburan lumpur dirinya mengaku akan mempertimbangkan hal tersebut. "Kami tetap berusaha untuk meyakinkan kepada warga masyarakat kalau pengeboran yang kami lakukan itu aman mengingat lokasinya yang jauh dari pusat semburan yakni sekitar empat kilometer," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement