Rabu 20 Jan 2016 15:18 WIB

GP Ansor Temukan Buku TK yang Memuat Ajaran Radikalisme

Rep: c23/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua Umum GP Ansor Benny Rhamdani menunjukkan tulisan yang berbunyi
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Wakil Ketua Umum GP Ansor Benny Rhamdani menunjukkan tulisan yang berbunyi "Selesai-Raih-Bantai-Kiai" dari sebuah buku pelajaran di Kantor GP Ansor, Jakarta, Rabu (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Pemuda (GP) Ansor telah menemukan sebuah buku pelajaran yang terindikasi mengajarkan tentang radikalisme. Celakanya, buku tersebut dicetak dan diedarkan untuk anak-anak yang baru saja bersekolah di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK).

Sekretaris Bidang Kaderisasi dan Organisasi GP Ansor Hasan Basri Sagala mengungkapkan buku yang terindikasi memuat paham-paham radikalisme tersebut berjudul 'Anak Islam Suka Membaca'. Dalam buku itu, terdapat seruan-seruan yang mengarah ke paham radikalisme. "Kata-katanya mengobral jihad radikalisme,  termasuk standing posisinya berhadapan dengan kelompok lain," jelasnya ketika menggelar konferensi pers di kantor GP Ansor di Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Rabu (20/1).

(Baca Juga: GP Ansor Desak Buku Pelajaran Berisi Ajaran Radikalisme Ditarik).

Dalam buku 'Anak Islam Suka Membaca', Hasan mengaku telah menemukan sejumlah kata dan kalimat yang memang tidak patut diajarkan kepada anak-anak, seperti 'sahid di medan jihad', 'hati-hati zona bahaya', 'bahaya sabotase', 'gegana ada di mana', 'basoka dibawa lari', dan lain-lain.

Ia mengungkapkan buku tersebut pertama kali ditemukan di TK di Depok, Jawa Barat. "Satu TK di depok, kita belum mendapatkan informasi lanjutan sudah di mana saja tersebar. Kami menduga ini jaringan," ujar Hasan.

Dengan ditemukannya buku itu, GP Ansor, kata Hasan, menilai, paham-paham atau ajaran radikalisme sedang menyebar luas, bahkan hingga menjangkau anak-anak. "Proses munculnya radikalisasi di Indonesia ini ternyata lebih luas, anak-anak kita sudah mulai dimasuki dengan isu-isu radikalisme," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement