Rabu 20 Jan 2016 05:00 WIB

Ikatan Dai Dukung Soal Dakwah Tanpa Provokasi

Rep: c25/ Red: Bilal Ramadhan
Ikatan Dai Indonesia (Ikadi)
Foto: depok.go.id
Ikatan Dai Indonesia (Ikadi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama mengingatkan agar para pendakwah senantiasa memberikan ceramah yang mencerahkan. Hal itu sekaligus dimaksudkan agar mencegah timbulnya pemikiran radikal.

Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Ahmad Satori Ismail, mendukung pesan yang disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, agar para pendakwah dapat memberikan ceramah yang tidak bersifat provokatif.

Menurutnya, pendakwah yang hendak mengajak umat kepada kebaikan, memang diharuskan menyampaikan ajakan atau ajaran Islam dengan cara-cara yang juga baik. "Penceramah itu mengajaak kepada kebaikan, tentu kebaikan harus disampaikan dengan cara yang harus baik dan santun pula," kata Satori kepada Republika.co.id, Selasa (19/1).

Ia menerangkan mengajak kebaikan memang sesuai dengan apa yang telah diatur oleh Allah SWT, agar tujuan yang baik dan disampaikan dengan cara baik dapat diterima dengan baik. Satori menekankan kalau cara yang baik dan lembut merupakan salah satu ciri khas dari Islam itu sendiri, sebagai agama yang menyejukkan bagi seluruh umat manusia.

Satori memberikan contoh Nabi Muhammad SAW yang diperintah langsung oleh Allah SWT Tuhan Pencipta Alam, untuk bersikap dan berbuat lembut kepada seluruh umat manusia. Sikap dan perbuatan yang lembut tersebut, lanjut Satori, senantiasa dilakukan dan dimaksudkan agar Rasulullah dapat mengajak umat manusia kepada jalan kebaikan dan kebenaran.

Menurut Satori, dakwah yang lembut itu turut memberikan warna yang sebenar-benarnya kepada dunia, tentang Islam yang memang penuh dengan kelembutan. Maka itu, ia meminta agar para pendakwah dapat menyampaikan ceramah-ceramah dengan cara yang baik, sehingga mata dunia dapat melihat warna Islam yang sesungguhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement