REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian telah menyatakan Bahrun Naim sebagai otak di balik serangan teror yang terjadi pada Kamis (14/1) lalu di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Meski beberapa hari setelahnya beredar suara rekaman yang diduga Bahrun Naim, yang menyatakan dirinya tidak terlibat serangan tersebut.
"Bahrun Naim mengaku tidak terlibat, sah-sah saja, menurut kami silakan tampil di muka umum, sampaikan bila perlu bawa pengacara," ujar Kelapa Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Muhammad Iqbal, Senin (18/1).
Iqbal mengaku pihaknya tidak sembarangan dalam mencari dan menyelidiki orang di balik teror bom tersebut. Ada bukti kuat yang mereka pegang, sehingga mampu menyimpulkan bahwa Naim merupakan orang di balik Tragedi Sarinah beberapa waktu lalu.
"Yang jelas tim gabungan kami sudah memiliki bukti yang sangat kuat," ujarnya lagi.
Ia menambahkan, jika pada malam natal dan tahun baru tidak terjadi hal-bal mengerikan seperti bom dan tembakan, hal itu karena pihak kepolisian sudah melakukan upaya-upaya represif dan preventif.
"Alhamdulillah 1 Januari tidak terjadi apa-apa kan, karena kami sudah menangkap beberapa orang di Bekasi," ujar dia.