Senin 18 Jan 2016 01:15 WIB

Pamitan Terakhir Pelaku Teror di Sarinah

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ilham
Pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto:
Suasana terjadinya bom di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). (Republika/Yasin Habibi)

Serangan teror yang dilakukan Afif dan empat rekannya menewaskan delapan orang. Tiga di antaranya warga sipil dan sisanya pelaku teror tersebut. Selain itu, ada 32 orang korban luka akibat tembakan dan ledakan bom.

Polisi mengungkapkan bahwa serangan tersebut didalangi oleh anggota kelompok bersenjata ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim, yang kini berada di Suriah.

Kepala Divisi Humas Polri Anton Charliyan mengungkapkan, teror yang terjadi di Sarinah bukan hanya untuk menyerang polisi. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya korban sipil yang tewas di lokasi kejadian. "Kalau dikatakan hanya anggota kepolisian, kenapa ada dua orang korban dari sipil. Satpam yang namanya Rais pun juga itu orang sipil, kenapa mereka tembak?" kata Anton.

Menurutnya, teror tersebut untuk menunjukkan eksistensi para anggota ISIS. Sebab, berdasarkan analisis yang didapatkan Polri, ada dua negara yang ingin dijadikan pusat pergerakan ISIS di Asia Tenggara, yakni Filipina dan Indonesia. Akan tetapi, gerakan radikal di Indonesia lebih progresif sehingga mereka memilih Indonesia.

"Selain mereka menunjukkan eksistensinya, ingin juga membuktikan kepada ISIS itu sendiri bahwa di Indonesia pun masih eksis," kata Anton.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement