Senin 18 Jan 2016 01:15 WIB

Pamitan Terakhir Pelaku Teror di Sarinah

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ilham
Pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto:
Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1). (Republika/Wihdan)

Matsani sempat mengajak Republika.co.id melihat kamar yang ditempati ketiga pelaku teror tersebut. Kami menaiki tangga di samping kanan teras rumahnya. Sampai di ujung atas tangga, pintu kamar pertama langsung terlihat. Kami berjalan melewati teras kamar kos selebar 1,2 meter sampai ujung dan melewati pintu kedua, ketiga, hingga keempat yang berwarna cokelat.

Di kamar keempat inilah, Afif, Ahmad, dan Dian tinggal dan bersiap merencanakan aksinya. Polisi menduga, di kamar berdinding warna biru langit ini pula tempat bom yang diledakkan di Starbucks Thamrin dirakit. Keempat kamar itu kini kosong. Kamar pertama dan kedua yang sebelumnya dihuni masing-masing perempuan, kini ditinggalkan. Sementara, kamar ketiga memang belum ada yang menempati.

Ruang berukuran 4 x 2,5 meter dengan kamar mandi di dalam ini terlihat tak keruan pascapenggeledahan yang dilakukan polisi, Kamis (14/1) malam. Barang-barang masih terlihat berserakan di lantai. Karpet tidur berwarna ungu, bantal, rompi hitam, botol air mineral 1,5 liter yang masih tersisa, hingga kardus kosong masih terlihat berserakan di lantai.

Di salah satu sudut ruangan juga tampak meja kayu yang di atasnya ada kipas angin dan Alquran berukuran kecil. Di depan kamar, celana pendek motif loreng dan dua kaus hitam tersampir di dinding pembatas.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement