Senin 18 Jan 2016 01:15 WIB

Pamitan Terakhir Pelaku Teror di Sarinah

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ilham
Pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto:
Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1). (Republika/Wihdan)

Dian, yang dipanggil Matsani ‘Mas’, langsung menempati kos di lantai dua rumah bercat hijau itu. Afif dan Ahmad menyusul sekitar pukul 20.00 WIB. Afif, kata Matsani, adalah lelaki yang fotonya beredar memegang senjata pada detik-detik serangan teror di Sarinah.

Berbekal saling percaya, Afif, Ahmad, dan Dian menempati kos hari itu juga sampai satu minggu lamanya. Namun, setelah satu minggu, Ali kembali mendatangi Matsani untuk memperpanjang kos selama dua pekan ke depan. Matsani diberi Rp 500 ribu untuk sewa tambahan itu.

Menurut pengakuan Ali, cerita Matsani, ketiganya merupakan pekerja proyek sekaligus teman baiknya. Matsani pun meminta kartu tanda penduduk (KTP) ketiga orang tersebut untuk pendataan. “Kayak loe enggak tahu gua aja Bang,” kata Matsani menirukan Muhamad Ali. Sampai peristiwa teror terjadi, KTP Afif, Ahmad, dan Dian tak pernah diterimanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement