REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi telah memastikan bom yang digunakan para pelaku teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, memiliki daya ledak rendah (low explosive). Sebanyak enam bom yang tak sempat diledakan para pelaku, saat ini telah disita petugas.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan, berdasarkan hasil laboratorium diketahui bom-bom tersebut mengandung bahan potasium dan sulfur, termasuk alumunium.
Selain itu, Polisi turut menemukan berbagai bahan lain dalam bom yang dibawa pelaku, yang menegaskan bom dikategorikan berdaya ledak rendah.
"Ada potongan paku, besi, baut. Dan dari isian bahan peledak dikategorikan bom rakitan low eksplosif," katanya, Sabtu (16/1).
Selain itu, petugas juga mengamankan empat proyektil dan banyak selongsong peluru usai aksi tembak-menembak antara Polisi dan pelaku terjadi, 10 menit usai ledakan pertama.
Badrodin juga mengatakan penanganan dan kewaspadaan dari pihak Kepolisian sudah terbilang cepat, sehingga bisa melakukan penindakan dengan cepat kepada pelaku.
Dengan begitu, Badrodin mengaku bersyukur kalau penindakan yang tah dilakukan telah berhasil meminimalisir jumlah korban. Ia menambahkan aksi teror Thamrin telah mengakibatkan total tujuh orang meninggal, dan dua orang merupakan masyarakat sipil.
Sementara itu, empat orang lain sudah ditegaskan sebagi pelaku aksi teror dan satu sisa lagi masih dalam proses identifikasi.