Sabtu 16 Jan 2016 08:25 WIB

Menag Minta Orangtua Pantau Paham Agama Anggota Keluarga

Rep: Issha Harruma/ Red: Bilal Ramadhan
Menag Lukman Hakim Saefudin usai menghadiri jumenengan KBPH Prabu Suryodilogo menjadi KGPAA Paku Alam X di Bangsal Sewotomo, Puro Pakualaman, Yogyakarta, Kamis (7/1).
Foto: Republika/Yulia Ningsih
Menag Lukman Hakim Saefudin usai menghadiri jumenengan KBPH Prabu Suryodilogo menjadi KGPAA Paku Alam X di Bangsal Sewotomo, Puro Pakualaman, Yogyakarta, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Maraknya aksi radikal dari kelompok ajaran sesat yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) kemarin, membuat pemerintah khawatir.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, semua pihak harus ikut serta dalam upaya menangkal penyebaran ajaran sesat, termasuk masyarakat. "Kami ingin ada langkah preventif dari diri kita masing-masing. Yang paling kecil adalah dari keluarga," kata Lukman di Medan, Jumat (15/1).

Lukman mengatakan, orangtua harus memperketat pengawasan terhadap anak-anak mereka. Hal ini dikarenakan keluarga adalah unsur terpenting dalam membentuk karakter individu. "Kita berharap masing-masing dari kita harus meluangkan sedikit waktu untuk memantau paham keagamaan dari anggota keluarga. Bagaimana dan dari mana itu didapat," ujarnya.

Menurut Lukman, para orangtua harus mengetahui darimana anggota keluarganya, termasuk anak, mendapatkan pemahaman mengenai agama. Jangan sampai, lanjutnya, ada gejala anak-anak muda hanya mengandalkan situs di internet untuk memahami agama.

"Tentu tidak cukup karena belajar agama itu harus dari ahlinya, kepada institusi atau ormas ternama atau kepada ulama-ulama atau kyai-kyai," kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement