Senin 11 Jan 2016 04:36 WIB

Akbar Tanjung dan Jusuf Kalla Diminta Bisa Selesaikan Konflik Golkar

Rep: C27 / Red: M Akbar
Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung (tengah) berbincang saat menerima kunjungan Generasi Muda Partai Golkar di kediamannya, Jakarta, Rabu (18/11).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung (tengah) berbincang saat menerima kunjungan Generasi Muda Partai Golkar di kediamannya, Jakarta, Rabu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menyatakan penyelamat dari kisruhnya Partai Golkar bukan berasal dari kedua pihak yang saling bersitegang. Menurut dia, diperlukan tokoh lama Partai Golkar atau justru dari tokoh muda yang akan mengakhiri pergolakan partai yang identik dengan warna kuning.

"Tokoh tua sekalian, Akbar Tanjung atau Jusuf Kalla sekalian, atau tokoh muda," kata Hendri di Cikini, Jakarta, Ahad (10/1).

‎Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung telah menyarankan untuk diadakannya musyawarah nasional (munas) atau musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Dengan adanya munas atau munaslub akan mempersatukan kembali partai yang mulai terpecah.

Hendri menjelaskan, Partai Golkar perlu mempertimbangkan usulan melakukan Musnaslub. Apalagai dengan hasil Pilkada 2015 yang menunjukan pencapian suara Partai Golkar telah berkurang.

Jika memang akhirnya diputuskan akan melakukan munaslub, Hendri menyarankan, agar kedua pihak yang berkonflik tidak perlu maju kembali. Ada baiknya, Aburizal Bakrie dan Agung Laksnono tidak ikut campur, dan Partai Golkar bisa menunjuka sosok baru.

Ia juga melihat, pertemuan antara Megawati Soekarno Putri dengan Jusuf Kalla beberapa waktu lalu membahas seputar kisruh partai beringin. Dimungkinkan Jusuf Kalla akan kembali memimpin Partai Golkar untuk menengahi permasalahan antara kepemimpinan Munas Ancol dan Munas Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement