Selasa 05 Jan 2016 22:26 WIB

Keuntungan Penjual Bensin Eceran Menurun

Seorang pedagang bensin eceran jenis premium merapikan bensin jualannya di Jalan Eretan Raya, Indramayu, Selasa (26/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang pedagang bensin eceran jenis premium merapikan bensin jualannya di Jalan Eretan Raya, Indramayu, Selasa (26/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Keuntungan penjual premium eceran di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami penurunan setelah pemerintah resmi menurunkan harga seluruh jenis bahan bakar minyak per 5 Januari 2016.

Penjual premium eceran di Jalan Samas, Bambanglipuro, Bantul, Martinah, Selasa, mengatakan, setelah harga baru premium berlaku mulai 5 Januari, harga jual premium diturunkan dari sebelumnya Rp 8.000 menjadi Rp 7.500 per liter.

"Keuntungan menjual premium berkurang, karena sebelum turun saya untung Rp 600 setiap liternya, namun sekarang hanya Rp 450 per liter, sebab kalau dijual Rp 8.000 terlalu mahal," katanya.

Ia mengatakan, dirinya menurunkan harga jual premium eceran sudah dari kesepakatan sesama penjual bensin eceran di wilayah setempat. Sehingga tidak ada saingan harga antara penjual satu dengan yang lainnya.

Penjual BBM eceran lainnya, Marjono mengatakan, meski harganya turun, akan tetapi penjualan masih tetap stabil sehingga dirinya tidak menambah jumlah kulakan di stasiun pembelian bahan bakar umum (SPBU).

"Masih sama saja dengan kemarin (sebelum harga BBM turun), dalam sehari rata-rata bisa menjual 50 liter bensin," katanya.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bantul, Sahadi Suparjo mengatakan, tidak menyiapkan kebijakan khusus dalam menyikapi penurunan harga BBM. Sebab pemda dikatakannya hanya mengikuti kebijakan pusat.

"Tidak ada semacam sosialisasi dari pemerintah pusat agar bagaimana (kebijakan) di daerah terkait penurunan harga BBM, intinya daerah 'manut' (nurut) saja, ini kan karena harga minyak dunia mengalami penurunan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement