REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Seorang peladang di Kota Padang, Sumatera Barat menemukan mayat berjenis kelamin perempuan yang diduga akibat tersengat arus listrik yang dipasang oleh pemilik ladang.
Kepala Kepolisian Sektor Pauh, Kota Padang, Kompol Wirman di Padang, Selasa mengatakan korban bernama Syamsiwar (56) warga Kelurahan Koto Lua, Kecamatan Pauh kota setempat.
"Korban ditemukan di Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Kota Padang oleh Yudi (37) pemilik ladang dan rekannya Metek Wadi (50) dalam keadaan tertelungkup pada Selasa sekira pukul 10.00 WIB," ujarnya.
Ia mengatakan saat ditemukan di kaki sebelah kiri korban terdapat kawat listrik. Mengetahui hal itu Metek Wadi langsung ke pondok untuk mematikan arus listrik dan Yudi mencari bantuan untuk membawa korban ke rumah sakit.
Setelah Yudi berhasil mengumpulkan warga sekitar, sekira pukul 10.20 WIB korban pun langsung dibawa turun dari ladang dan dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil seorang warga bernama Yal.
"Sekira pukul 11.30 WIB korban tiba di Rumah Sakit Semen Padang dan anggota kami langsung mengendalikan situasi serta melengkapi informasi terkait peristiwa itu," katanya.
Dilanjutkannya, setelah dilakukan pemeriksaan, pihak rumah sakit menyampaikan kepada keluarga korban bahwa korban meninggal dunia.
Setelah itu sekira pukul 13.00 WIB Korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum. Sekira pukul 14.25 WIB visum selesai dilakukan dan korban dibawa menuju rumah duka.
Ia mengatakan pihaknya telah mengamankan pemilik ladang, melakukan olah TKP, mengumpulkan alat bukti serta mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
"Saat ini pemilik ladang diperiksa intensif, namun masih berstatus saksi. Selain itu anggota juga sudah mendatangi lokasi kejadian guna kepentingan penyelidikan," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya pemilik ladang agar berhati-hati dalam penggunaan arus listrik untuk mencegah masuknya hama, sehingga tidak lagi memakan korban.
"Kalau bisa gunakan cara lain yang lebih aman dalam penggunaannya, jika memang di ladangnya banyak hama babi," katanya.