Ahad 03 Jan 2016 17:05 WIB

Hospitality Jadi Andalan Bali di Kancah Pariwisata Dunia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana saat matahari terbenam di kawasan wisata Tanah Lot Tabanan, Bali.
Foto: Antara
Suasana saat matahari terbenam di kawasan wisata Tanah Lot Tabanan, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bali menjadi pulau terbaik di Asia dengan skor 88,98 di atas Maldives (88,53), dan Phuket, Thailand (79,22) versi majalah Travel+Leisure 2015. Sebagai pulau terbaik kedua di dunia, Bali hanya terpaut tipis 1,84 poin, yaitu 88,98 di bawah Kepulauan Galapagos (90,82).

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Bali, I Ketut Ardana mengatakan penilaian ini diberikan oleh wisatawan mancanegara (wisman) dari seluruh dunia yang pernah berkunjung ke Bali. Menurutnya, kenyamanan dan keramahtamahan (hospitality) masih menjadi andalan utama prestasi Bali di kancah pariwisata dunia.

"Oleh sebabnya kenyamanan dan keamanan di Bali menjadi harga mati. Lainnya adalah kebersihan dan ketertiban," kata Ardana kepada Republika.co.id, Ahad (3/1).

(Baca Juga: Pertahankan Prestasi Dunia, Bali Lakukan Inovasi Pariwisata di 2016).

Faktor keindahan alam di Bali diakuinya indah. Namun sesungguhnya keindahan alam di berbagai negara berbeda juga sama, bahkan ada yang lebih bagus dari Bali. Namun, keramahtamahan dan budaya masyarakat Bali menjadi keunikan tersendiri yang selalu membuat wisman ingin kembali mendatangi Pulau Dewata ini.

Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika mengajak masyarakat Bali khususnya kaum pemuda untuk mengubah perilaku yang tak baik menjadi baik. Faktor keamanan di Bali perlu terus dijaga mengingat beberapa waktu lalu sempat terjadi bentrokan antarpemuda.

"Bali memiliki konsep 'menyama braya' (istilah yang berarti memelihara gotong royong dan silaturahmi, Red), namun bentrokan baru-baru ini melumpuhkan konsep tersebut," katanya.

Pastika mengimbau masyarakat Bali lebih terbuka, lebih rendah hati, lebih toleransi antarsaudara, dan lebih baik dari sebelumnya. Dari sisi pariwisata, orang nomor satu di Bali ini menilai iklim pariwisata masih tetap baik.

Hasil pantauan pemerintah provinsi selama libur Natal dan Tahun Baru 2016 terjadi kunjungan wisman tinggi ke Bali, sekitar 15.405 wisman per hari. Pastika berharap tren positif ini terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement