REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi III DPR belum bisa memastikan apakah M Busyro Muqoddas akan terus maju atau tidak menjadi calon pimpinan (Capim) KPK. Sebab, hingga saat ini belum ada konfirmasi dari Busyro untuk hadir dalam fit and proper test (uji kelayakan), Rabu (16/12) besok.
Wakil Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman mengaku tidak tahu alasan mengapa Busyro sampai saat ini belum ada konfirmasi untuk hadir. Akibatnya, Busyro yang merupakan mantan wakil ketua KPK era Bibit Samad Rianto, terancam tidak terpilih menjadi pimpinan KPK, seandainya ia tidak hadir dalam fit and proper test besok.
''Kalau tidak hadir ya dianggap tidak siap. Jangan mencari-cari alasan. Itu sebagai bentuk penghormatan terhadap lembaga poltik,'' ujarnya, Selasa (15/12).
Sementara anggota komisi III Fraksi PPP Arsul sani, menyayangkan sikap Busyro yang terkesan 'ogah-ogahan' dalam menjalani proses seleksi di DPR ini. Ia juga bingung mengapa sikap Busyro seperti itu, padahal dirinya menilai Busyro salah satu capim yang cukup punya kualitas untuk memimpin KPK.
''Belum ada kejelasan dari Pak Busyro. Mungkin beliau sudah tidak niat,'' katanya.
Mengenai keberatan Busyro yang diundang hanya dengan lewat SMS oleh Komisisi III, menurutnya itu sikap yang berlebihan. Ia mengatakan, hal tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan dikalangan DPR.
''Kalau kita mau mengundang menteri juga biasa lewat telp kok. Pak Busyro kalau niat habis di SMS kan bisa telpon balik, bukan ngomong diluar,'' katanya.