REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menghimbau kepada seluruh pedagang pasar tradisional, pengelola maupun instansi terkait untuk mewaspadai terjadinya kebakaran pasar menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru. Karena apabila musibah itu terjadi, tentu akan merugikan banyak pihak.
"Kepada para pedagang, kami imbau agar berhati hati dalam penggunaan bahan bahan yang dapat menimbulkan kebakaran maupun yang mudah terbakar. Hal sekecil apapun yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut sebaiknya di antisipasi," jelas Ketua Umum DPP IKAPPI, Abdullah Mansuri.
Sementara untuk pihak pengelola, IKAPPI mengimbau agar meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan. Caranya dengan memastikan ketersediaan apar/hydrant serta menyosialisasikan bahaya kebakaran pasar kepada pedagang.
"Kerjasama yang baik antar pedagang dan pengelola kami yakini dapat meminimalisir potensi kebakaran," katanya.
Mansuri melanjutkan, guna memenuhi kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru, budaya konsumsi masyarakat indonesia biasanya cenderung meningkat. Terjadi aksi beli dalam skala besar oleh para konsumen guna memenuhi kebutuhannya selama Natal dan Tahun Baru dan biasanya akan terus meningkat hingga awal tahun.
"Ada beberapa komoditas yang kami pantau mengalami kenaikan di beberapa daerah. Antara lain Bawang Merah, cabai rawit, telur, minyak goreng, daging sapi dan sayur mayur," ujarnya.
"Kami berharap pemerintah segera melakukan upaya pengawasan dan mempermudah proses distribusi. Karena kenaikan yang sudah terjadi sejak sepekan ini berpotensi akan terus mengalami kenaikan sampai awal tahun," ujarnya.
DPP IKAPPI mengajak masyarakat untuk terus berbelanja di pasar tradisional. Inilah warisan budaya bangsa dan penggerak ekonomi nasional yang harus terus kita jaga keberlansungannya. Kami menjamin, sayuran yang di jual di pasar jauh lebih segar dan higienis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika