REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Kota (Pemkot) dan Kodim 0407 Bengkulu melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Panorama. Dari hasil sidak tersebut diketahui bahwa sejumlah harga pangan masih tinggi, meskipun demikian pihaknya memastikan pihaknya akan operasi pasar hingga Ramadhan 1445 Hijriah.
Asisten II Setda Pemkot Bengkulu Sehmi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan sidak untuk memastikan harga pangan di Kota Bengkulu stabil dan akan melakukan operasi pasar murah di beberapa titik yang ada di wilayah tersebut. "Untuk sementara kita terus melakukan pemantauan untuk mengumpulkan data di lapangan untuk mengetahui penyebab terjadinya kenaikan harga dan kita bersama dengan pihak terkait mencari solusi dari temuan tersebut. Sampai saat ini harga dan distribusi pangan di Kota Bengkulu tidak ada persoalan," kata dia di Pasar Panorama Kota Bengkulu, Rabu (28/2/2024).
Ia menyebutkan, sejumlah pangan yang ada di Kota Bengkulu tidak mengalami kenaikan bahkan ada yang mengalami penurunan seperti cabai merah yang sebelumnya mencapai Rp 120 ribu per kilogram dan saat ini Rp 80 ribu per kg. Kemudian harga beras dengan kualitas medium Rp14,5 ribu per kilogram dan Rp 16 ribu per kilogram untuk jenis premium dimana harga beras dusun mencapai Rp25 ribu per kilogram dan ayam potong yaitu Rp 38 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp 40 ribu.
Untuk itu, Pemkot Bengkulu terus berkoordinasi dengan pihak Bulog untuk memastikan pasokan beras tersalurkan dengan baik agar dapat menekan harga beras saat ini. Sementara itu, Dandim 0407 Bengkulu Letkol Inf Widi Rahman meminta agar seluruh masyarakat tidak khawatir dengan tingginya harga beras saat ini.
Sebab, pemerintah memastikan pengendalian harga pangan khususnya saat menjelang Ramadhan akan terus dilakukan. "Kami sampaikan bahwa situasi dan kondisi pasar saat ini cukup stabil dan harga masih stabil dan mengimbau agar masyarakat mengkonsumsi beras SPHP dari Bulog dengan harga Rp 11,5 ribu per kilogram," ujar Widi.
Pemkot Bengkulu menyiapkan dana sebesar Rp 500 juta dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni untuk pelaksanaan operasi pasar murah di wilayah tersebut. Operasi pasar murah tersebut menjadi bagian Pemkot Bengkulu untuk mengendalikan inflasi daerah selama 2024.