REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri BUMN sekaligus Ketua Serikat Pekerja Pers, Dahlan Iskan mengatakan informasi merupakan salah satu kekayaan bangsa.
Ia menilai segala bentuk terbitan dan hasil karya anak bangsa memang perlu dilestarikan dan diabadikan.
Dahlan mengatakan, pada masa penjajahan dulu memang semua hasil terbitan Indonesia dirampas habis oleh Belanda. Sehingga banyak naskah naskah kuno dan terbitan asli Indonesia saat ini tidak bisa ditemui di negeri sendiri.
"Itu semua ada di leiden. Kita harus mulai lagi untuk mengkodifikasikan lagi dan menyimpannya sebagai kekayaan kita sendiri," ujar Dahlan dalam diskusi Implementasi UU Nomor 40 Tahun 1990 di Perpustakaan Nasional, Senin (14/12).
Dahlan mengatakan hal ini perlu adanya kesadaran dari semua pihak khususnya para insan pers untuk bisa memberikan minimal satu buah terbitannya perhari ke Perpustakaan Nasional. Terbitan tersebut kemudian akan dirawat dan disimpan oleh Perpustakaan Nasional untuk menjadi bahan ilmu pengetahuan negara.
Dahlan juga berperan kecanggihan teknologi saat ini memungkinkan pengumpulan serta penyimpanan data menjadi lebih canggih dan efisien. Segala bentuk naskah bisa disimpan secara digital agar biaya perawatan dan penyimpanan bisa lebih murah.