REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) akan tetap melaksanakan HUT Guru di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Ahad (13/12) mendatang.
Meskipun perayaan HUT Guru tersebut sempat dilarang melalui surat edaran yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi tentang larangan merayakan hari guru. (Baca: Soal Perayaan PGRI, Kemendikbud Ikut Keluarkan Surat Edaran)
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo mengatakan, HUT Guru akan dihadiri oleh 109.434 guru dari 34 provinsi, termasuk Kaltara. "Insya Allah, Presiden Jokowi hadir. Kami sangat berharap beliau datang di acara HUT Guru," katanya, Kamis, (10/12).
Para guru menunggu kehadiran Presiden Jokowi. "Saya yakin Presiden tahu betul PGRI sebab PGRI ini lahir di Solo, 25 November 1945."
PGRI sejarahnya mampu menyatukan guru yang terpecah belah karena politik devide et impera penjajah Belanda. Nanti acara di HUT Guru hanya seperti acara biasa saja.
"Namun saya yakin kalau Pak Jokowi hadir para guru pasti senang. Sebab beliau sudah ditunggu-tunggu para guru," ujar Sulistiyo.
Dalam kesempatan itu, Sulistiyo juga mengaku mengundang (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi maupun Mendikbud Anies Baswedan yang sempat keberatan dengan diselenggarakan HUT Guru di GBK.