REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan buruh se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dari berbagai serikat buruh kembali berdemo di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, (19/12). Mereka menuntut kenaikan upah minimum kota dan kabupaten.
Demo buruh tersebut mulai berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB yang diawali dengan orasi di depan Balai Kota Jakarta menuju Istana Merdeka. Namun demo buruh dihadang oleh pihak kepolisian di Jalan Medan Merdeka Barat agar tidak memasuki kawasan Istana Merdeka.
"Kami sebagai buruh menolak isi PP 78," ujar salah seorang anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Irwan.
Selain melakukan orasi, buruh juga menampilkan acara yang bernuansa teatrikal untuk menggambaran kehidupan buruh dengan upah murah jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Salah satu orator dari Gabungan Buruh Serikat Independen, Gema, juga menyampaikan bahwa pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kala telah membatasi kebebasan buruh untuk berekspresi.
"Saya berharap demo yang saya dan teman-teman lakukan hari ini dapat membuahkan hasil yang terkait PP 78," tutur salah satu buruh dari Karawang, Mulyono.
Sejumlah anggota Polri dan TNI mengawal aksi unjuk rasa itu sehingga tetap berjalan lancar dan aman. Usai terjadi kemacetan saat siang hari akhirnya arus lalu lintas sekitar Monas berangsur normal pada Kamis sore.
Demo buruh tersebut juga mendatangkan keberkahan bagi para pedagang yang menjajakan dagangannya di sekitar kawasan Monas. "Alhamdulillah dagangan saya jadi laku sehingga berbeda dengan hari-hari biasanya," kata seorang pedagang minuman ringan.