REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transmigrasi telah menjadi solusi terhadap berbagai masalah kemiskinan di Indonesia. Bahkan, transmigrasi diyakini juga akan mampu mengatasi berbagai problem sosial di dalam kehidupan masyarakat kota.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Marwan Jafar mengatakan, dengan mengembangkan transmigrasi, problem sosial seperti kehidupan kumuh di kota-kota besar akan bisa diatasi.
"Laju urbanisasi bisa ditekan dan keinginan masyarakat untuk bekerja menjadi TKI ke luar negeri juga berkurang," katanya di Jakarta, Rabu (9/12)
Dari sisi infrastruktur, transmigrasi juga secara kongkrit mendorong pembangunan infrastruktur permukiman dan kawasan berupa jalan poros penghubung sepanjang 18.432 kilometer, jalan desa 36.685 kilometer, 44.200 jembatan, serta fasilitas umum dan fasilitas sosial sebanyak 57.638 unit untuk membuka keterisolasian wilayah, mempercepat dan mendorong terwujudnya pusat-pusat pertumbuhan baru.
“Banyak sekali catatan transmigrasi yang terbukti mampu mendongkrak kemajuan bangsa kita. Jadi program ini harus ditingkatkan terus, dan harus didukung secara maksimal oleh semua pihak. Jangan memandang transmigrasi sebelah mata,” kata Marwan.
Pelaksanaan program transmigrasi sendiri telah dikembangkan dengan konsep dan paradigma baru yang diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan, mendukung kebijakan energi alternatif (bio-fuel), mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia, mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan, serta menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan.
Adapun pada tahun 2016 mendatang, kata Marwan, direncanakan ada 24 provinsi yang menjadi tujuan transmigrasi, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Bangka Belitung, Papua, Papua Barat.
"Total daya tampung dari transmigrasi ini sekitar 42.510 KK dan yang akan terpakai sekitar 7.106," ujarnya.