Jumat 04 Dec 2015 20:57 WIB

Kekerasan Pada Anak Tinggi, Yogya Akan Bangun Rumah Aman

Rep: Yulianingsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kekerasan anak
Foto: myhealing.wordpress.com
Kekerasan anak

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Forum Perlindungan Korban Kekerasan Kota Yogya mendesak ppemerintah kota (Pemkot) setempat untuk membangun rumah aman bagi korban kekerasan. Hal ini lantaran jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Yogya masih tinggi.

Menurut Ketua Forum Perlindungan Korban Kekerasan Kota Yogya, Tri Kirana Muslidatun, rumah aman ini penting bagi para korban kekerasan untuk memperoleh perlindungan. Rumah aman in digunakaan untuk perlindungan korban selama kasusnya ditangani pihak berwenang.

"Melalui rumah aman ini, anak-anak korban kekerasan bisa mendapat perlindungan dengan baik termasuk upaya penyidikan atas kasus yang menimpanya," ujarnya, Jumat (4/12).

Berdasarkan data kata dia, kasus kekerasan yang terjadi di Kota Yogya hingga Oktober lalu tercatat 501 kasus. Sedangkan yang menimpa anak usia 4 hingga 14 tahun mencapai 13 kasus. Selain itu, kehamilan usia anak atau 12-19 tahun mencapai 260 kasus. Kehamilan usia anak memiliki potensi korban kekerasan yang tinggi.

Menurut Tr Kirana, selama ini rumah aman baru terdapat di Pemda DIY. Namun, hal itu dinilainya kurang representatif lantaran ruangan yang sempit dan sangat terbatas. Oleh karena itu, merujuk pada kasus kekerasan terhadap anak, Yogya perlu membangun rumah aman anak secara mandiri. "Rumah aman di DIY digunakan untuk seluruh kabupaten/kota sehingga kita butuh ada rumah tersendiri," katanya.

Menurutnya, selama ini pemkot Yogyakarta telah memilki regulasi berupa peraturan walikota (perwal) untuk penanggulangan kekerasan in  sejak 2013. Sesuai regulasi, penanganan kekerasan harus dilakukan bersama-sama antar instansi. Jika dalam penanganannya memerlukan biaya, maka pemerintah dapat memberikan bantuan.

Forum Perlindungan Korban Kekerasan sudah terbentuk hingga tingkat kecamatan. Organisasi kemasyarakatan termasuk PKK maupun Pekerja Sosial Masyarakat turut menjadi mitra. Sedangkan bantuan dari pemerintah untuk keperluan biaya juga dapat diwujudkan dalam membangun rumah aman tersebut.

Terpisah Asisten Sekda Bidang Pemerintahan, Ahmad Fadhli mengaku, usulan pembangunan rumah aman di Yogya ini cukup rasional. Pasalnya kata dia, persoalan dan kebutuhan masyarakat terkait hal itu cukup mendesak. "Jika dilihat dari kasus kekerasan memang cukup banyak. Sehingga ini ppatut direalisasikan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement