REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin membantah jika ia telah menjebak Ketua DPR Setya Novanto, saat bertemu pada bulan Juni lalu, di Ritz Charlton, Jakarta.
Dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), anggota dari Fraksi PPP Zainut Tauhid mengatakan apakah Maroef sengaja memancing Setya Novanto, dengan menyinggung soal pembagian saham.
"Kalau dilihat Bapak seperti memancing pembicaraan. Setelah Bapak bicara tolong dimatangkan terkait saham kemudian ramai di situ SN dan MR bicara, pembicaraan ke mana-mana yang tadi kata Pak Maroef sangat miris itu sebenarnya atas pancingan pertanyaan pertama," kata Zainut, Kamis (3/12).
"Itu bukan pancingan atau menjebak yang mulia," tegas bos PT Freeport itu.
Maroef juga mengatakan, ia merasa risih dengan mengikuti pembicaraan Setya Novanto dan Riza Chalid, karena melebar kemana-mana. Untuk itu, ia tidak banyak berkomentar.
"Ini hanya tanggapan-tanggapan singkat saya dan terus terang karena ini sudah terlalu panjang saya tidak memberikan tanggapan, singkat saja kemudian. Jadi ini bukan pancingan atau jebakan batman, jelasnya.
Meski telah dijawab oleh Maroef bahwa ia tidak bermaksud menjebak Setya Novanto, namun anggota MKD belum puas. Zainut pun mengatakan bahwa adalah tindakan kurang patut untuk menjebak seseorang. Mendengar hal itu, mantan Wakil Kepala BIN itu menyampaikan keberatannya.
"Mohon maaf yang mulia saya keberatan disebut jebakan batman," kata Maroef menimpali.
"Saya sudah tidak tertarik sehingga saya beri tanggapan pendek saja. Saya juga tidak bisa melarang lawan bicara saya bicara banyak (membahas masalah di luar Freeport)," ujarnya.