REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila F Moelok mengatakan, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan tim surveilans ke Distrik Mbuwa, Kabupaten Nduga, Papua. Pengiriman tim surveilans dilakukan untuk mengetahui apa penyebab kematian anak-anak Mbuwa.
"Ternyata bukan 41 anak yang meninggal di Mbuwa. Tapi jumlah anak yang meninggal di Mbuwa sebanyak 32 anak dari Oktober 2015 sampai bulan ini," kata Nila di kantornya, Jakarta, Jumat (27/11).
Ia mengatakan pihaknya sudah meminta Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ( P2PL) Kemenkes untuk mengirim tim guna melakukan investigasi dan verifikasi apa yang terjadi di Mbuwa. Tim dikirim sejak 24 November dan sudah mulai bekerja.
"Sampai saat ini belum ada informasi dari tim apa yang terjadi pada anak-anak di Mbuwa. Mereka masih bekerja, jadi itu dulu yang bisa saya sampaikan," kata Nila.
Menurutnya, tim investigasi tersebut belum bisa memberikan laporan. Mbuwa memiliki wilayah yang berbukit-bukit dan berawa. Selain itu, sinyal alat komunikasi di Mbuwa tidak ada.
"Kami harap secepatnya tim surveilans dan dinas kesehatan setempat bisa segera memberikan info. Kami juga melakukan koordinasi dengan Menko PMK dan Angkatan Darat untuk mengetahui apa terjadi di sana," ujarnya.
Dugaan adanya penyakit yang menewaskan anak-anak tersebut diakui Nila belum jelas. "Saya dengar anak-anak balita tersebut mengalami kejang, diare, tapi belum tahu mereka kenapa, tunggu saja info dari tim surveilans di sana, " ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua melaporkan kematian 41 anak dari Distrik Mbuwa karena penyakit misterius. Tim medis yang dikirimkan ke wilayah tersebut belum mampu mengidentifikasi penyebab kematian anak-anak Mbuwa.