Rabu 25 Nov 2015 16:08 WIB

Bupati Purwakarta Ingin Habib Rizieq Minta Maaf

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Angga Indrawan
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pernyataan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habieb Rizieq, saat berceramah di wilayah Pasar Rebo, Purwakarta, Jabar, mendapat tanggapan keras dari Bupati Dedi Mulyadi. Orang nomor satu di wilayah yang khas dengan Satai Maranggi ini meminta supaya Habieb Rizieq memohon maaf secara terbuka kepada masyarakat Sunda. 

Dalam ceramah keagamaan itu, Rizieq telah memplesetkan salam sunda 'Sampurasun' jadi 'campur racun'. "Masyarakat Sunda sangat terhina dengan ucapan tokoh besar FPI tersebut," ujar Dedi kepada Republika.co.id, Rabu (25/11).

Menurut Dedi, tidak elok rasanya bila ucapan tokoh besar itu tak terjaga. Apalagi, menyakiti perasaan masyarakat dari suku tertentu. Perlu dipahami, Islam berkembang di tanah Sunda sangat menyatu dengan lingkungan dan kebudayaannya.

(Baca Juga: Kata Sampurasun Dipelesetkan, Acil Bimbo: 'Ini Bukan Bercanda Lagi'). 

Dari dulu, lanjut Dedi, tidak pernah ada tokoh agama mana pun yang menghina kebudayaan masyarakat yang ada. Apalagi, budaya Sunda ini telah diakui oleh negara. Bahkan, bangsa luar. Tetapi, kata dia, kenapa saat ini ada tokoh besar dari organisasi masyarakat terkenal, yang ucapannya tak dijaga.

"Saya ingin, Habieb Rizieq atau FPI segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda," jelasnya. 

Terkait dengan organisasi masyarakat Sunda, yakni Angkatan Muda Siliwangi (AMS) yang melaporkan Rizieq ke Polda Jabar, Dedi sangat mendukungnya. Menurutnya, itu merupakan langkah yang tepat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement