Rabu 25 Nov 2015 15:27 WIB

KPK Butuh Alat Bukti Kuat Selisik Aliran Suap Gatot ke Kejagung

Rep: C20/ Red: Bayu Hermawan
 PLT Ketua KPK, Johan budi (kedua kanan)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
PLT Ketua KPK, Johan budi (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga saat ini belum bisa menindaklanjuti adanya aliran uang suap ke Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dana bantuan sosial di Pemprov Sumatera Utara (Sumut).

Seperi diketahui, berdasarkan Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo Nugroho dan istrinya, Evy Susanti, mengaku memberikan uang Rp500 juta kepada Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Maruli Hutagalung melalui OC Kaligis.

Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi mengatakan pihaknya masih belum menemukan bukti dugaan aliran dana tersebut. Menurut dia, hal tersebut baru pengakuan dari Gatot.

"Bila hanya mengaku tanpa didukung bukti-bukti, tentu tidak bisa ditindaklanjuti. Kalau didukung oleh bukti-bukti, kami akan melakukan penyelidikan," kata Johan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11).

(Baca: Gatot Tahu Ada Gelontoran Dana ke Jaksa Maruli dari OC Kaligis)

Ia menegaskan bila KPK tidak akan langsung melakukan pemeriksaan terhadap Maruli. Apalagi, lanjut Johan, dari sebuah pengakuan.

"Sekali lagi, tanpa didukung bukti-bukti, maka tidak bisa dinilai benar atau salah," ujar Johan.

(Baca juga: Jaksa Agung Bantah Terima 20 Ribu Dolar AS dari Istri Gatot)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement