REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris melapor kepada Presiden Joko Widodo terkait segera berakhirnya masa kepemimpinannya di badan yang menyelenggarakan asuransi sosial tersebut.
"Baru saja kami dipanggil Presiden untuk melaporkan dua hal, pertama sesuai dengan mandat UU BPJS kami segera mengakhiri periode kepemimpinan kami," kata Fahmi di kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/11).
Fahmi didampingi jajaran direksi BPJS Kesehatan juga melaporkan hal-hal terkait progres capaian badan yang dipimpinannya itu. Menurut dia, sesuai dengan etika atau kesantunan birokrasi, sebagai institusi yang berada di bawah koordinasi langsung Presiden maka direksi melaporkan per 31 Desember 2015 segera mengakhiri kepemimpinan mereka.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden atas kepercayaannya terhadap kami untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan masyarakat melalui Kartu Indonesia Sehat," katanya.
Dia mengatakan, saat ini Panitia Seleksi Calon Pimpinan BPJS Kesehatan sudah mulai bekerja untuk menjaring nama-nama sebagai calon pimpinan badan tersebut. "Saat ini panitia seleksi sedang bekerja untuk menerima pendaftaran calon-calon direksi baru," katanya.
Pihaknya juga melaporkan progres capaian khususnya tentang Kartu Indonesia Sehat dan prediksiny untuk 2016 manakala program serupa berlanjut di bawah kepemimpinan direksi baru. Pihaknya mencatat program yang diselenggarakannya mampu berkontribusi hingga Rp 18,6 triliun terhadap ekonomi Indonesia di bawah periode kepemimpinannya.