REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny K Harman mengaku heran dengan Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan KPK. Ia mengungkapkan, dokumen-dokumen hasil proses seleksi capim KPK belum seutuhnya diterima DPR RI.
Padahal, lanjut dia, selama ini berbagai Pansel calon pimpinan lembaga negara lainnya dan juga capim KPK sebelumnya selalu menyerahkan dokumen utuh, atau tak berangsur-angsur ke DPR RI.
Ada dugaan, itulah sebabnya sejak kemarin (18/11) hingga hari ini Pansel capim KPK terus dipanggil DPR RI. Pertemuan umumnya berlangsung pada malam hari.
"Lazimnya itu, Pansel itu, pansel apa pun ya, Pansel itu menyerahkan dokumen yang seutuhnya kepada DPR. Ada personal assessment-nya, ada penilaian, ada hasil wawancaranya seperti apa. Nah ini enggak ada," ujarnya di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (19/11).
Dalam rapat dengan DPR RI sejak kemarin itu, kata Benny, pihak Pansel capim KPK hanya menjelaskan secara lisan proses seleksi serta nama-nama yang lolos.
Itu pun masih diwarnai protes sejumlah anggota dewan. Bahkan, disebutkannya Pansel justru ingin agar rapat itu berlangsung tertutup dari awak media.
"Aneh memang menurut saya. Makanya kita minta, tolong diserahkan itu (seluruh dokumen seleksi capim KPK) . Maunya (rapat) tertutup, tapi kita enggak mau. Nanti kita lagi dituduh ada apa-apa," jelasnya.
Padahal, pertengahan Desember nanti sudah mesti ada pimpinan KPK definitif. Benny menyebutkan, pihaknya berusaha agar fit and proper test capim KPK dapat segera dilaksanakan sebelum tenggat waktu.