Rabu 18 Nov 2015 19:29 WIB

Kemelut Freeport Hanya Settingan?

Menteri ESDM Sudirman Said bersama Wakil Ketua MKD Junimart Girsang usai melaporkan anggota DPR yang mencatut nama Presiden dan Wapres terkait perpanjangan kontrak PT Freeportdi Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/11). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Menteri ESDM Sudirman Said bersama Wakil Ketua MKD Junimart Girsang usai melaporkan anggota DPR yang mencatut nama Presiden dan Wapres terkait perpanjangan kontrak PT Freeportdi Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/11). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemelut dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres JK, membuat kepercayaan pasar global menurun. Penurunan itu terlihat dari pergerakan harga saham Freeport Mc Moran di New York Stock Excange turun 0,40 poin atau setara anjlok 4,85 persen (bursa Frankfurt).

"Harga saham induk Freeport Mc Moran di New York Stock Excange merosot akibat skandal di Indonesia. Artinya tindakan Freeport Indonesia dipersepsi dengan sentimen negatif oleh pasar di sana," ujar petisi 28, Haris Rusli kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/11).

Haris berpendapat, bos Freeport, Jim Bob yang sudah berang akan tambah murka kepada Freeport Indonesia. "Akibat mencuatnya lobi-lobi, gak ada pejabat Indonesia mau ketemu orang-orang Freeport lagi. Khawatir dikorbankan pakai sadap dan lain-lain dengan cara gaya telik sandi, lalu dibuka ke publik," ucap Rusli.

Jika Jim Bob sebagai pengusaha tidak murka atas rentetan skandal di Indonesia, menurut dia, maka patut diduga semua yang terjadi adalah settingan mereka untuk hajar Jakarta.

"Apakah rekaman percakapan dengan seorang menteri era SBY juga akan dibocorkan ke publik. Hati-hati kalau berunding dengan Freeport. Nanti direkam dan dibocorkan ke publik," sebut dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement