REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah granat manggis meledak di Gedung Kiranti Graha, Jalan Raden Intern, Duren Sawit, Jakarta Timur. Granat meledak pada pukul 03.30 WIB Senin (16/11) dini hari tadi dan melukai seorang petugas keamanan gedung, Supriyatna (33).
Supriyatna sekarang telah dilarikan ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi. Dia terkena pecahan kaca akibat ledakan granat saat sedang tertidur.
Hingga pukul 14.30 WIB Gedung Kiranti Graha masih diberi garis polisi. Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur, Polsek Duren Sawit telah melakukan kerja sama terkait olah TKP. Olah TKP sendiri terintegrasi secara forensik dan inafis.
"Dari hasil olah TKP akan didalami secara sientific investigation oleh tim forensik, sedangkan kami melanjutkan penyelidikan terhadap peristiwa ini," ujar Dirkrimum Polda Metro Kombes Krishna Murti, Senin (16/11).
Menurut Krishna, pelaku yang belum diketahui identitasnya melakukan pekerjaan tersebut secara profesional. Dikarenakan, cara melempar granat tidaklah semudah yang dibayangkan.
Krishna mengaku, jajarannya pun, untuk melempar sebuah granat harus mendapatkan pelatihan khusus. Tentunya, itu bukan sesuatu yang mudah.
"Kami berharap, nanti dari hasil TKP ada petunjuk yang signifikan yang sekarang sedang didalami oleh tim forensik," kata dia.
Namun, untuk petunjuk yang benar-benar mengarah ke pelaku, tidak akan diungkapkan pihak berwenang. Dikarenakan, bukti tersebut dapat menunjukkan siapa pelaku sebenarnya.
Untuk dugaan awal pihak kepolisian ini adalah aksi kriminal biasa, tapi menggunakan sarana atau alat yang luar biasa, yaitu granat. Sementara itu, barang yang meledak ini dipastikan granat. Tapi, untuk mendapatkan granat sendiri sangat sulit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
