Rabu 30 Mar 2016 07:29 WIB

PDIP Sampaikan Duka Tragedi Bom dalam Kampus

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Ketua DPD PDI Perjiangan Sulawesi Tenggara, Hugua menyampaikan duka mendalam atas tragedi bom di gedung Work Shop Universitas Haluoleo Kendari pada Selasa (29/3) sore. Insiden merenggut nyawa empat korban dan melukai delapan orang.

"Kami keluarga besar PDI Perjuangan Sultra, ikut berduka cita atas tragedi itu. Kami mendoakan para korban meninggal semoga dapat diterima di sisi-Nya dan korban luka-luka cepat sembuh serta pulih dari trauma ledakan bom itu," katanya di Kendari, Rabu (30/3).

Ketua PDI Perjuangan Sultra itu juga mendoakan keluarga para korban agar tabah dan kuat menghadapi musibah yang amat berat itu. "Tragedi bom yang meledak saat pelatihan sekuriti di dalam kampus UHO itu benar-benar memilukan hati kita semua dan menjadi duka bagi masyarakat Sultra, terutama pihak Universitas Haluoleo dan Polda Sultra," katanya.

(Polda Sultra Selidiki Penyebab Granat Meledak di Kampus)

Peristiwa tragis di dalam kampus UHO yang merenggut nyawa empat korban dan delapan luka-luka terjadi sekitar pukul 15.30 wita, saat pelatih dari Brimob Polda Sultra memperlihatkan jenis bom granat kepada peserta pelatikan pendidikan dasar pengamanan bagi sekuriti Kampus UHO.

Menurut Sekretaris UPT Pengamanan Kampus UHO, Ali Mardali peserta pelatihan yang berlangsung di dalam gedung Work Shop UHO itu berjumlah 57 orang Satpam. Bom berupa granat yang diperlihatkan dalam pelatihan sebanyak enam buah. Salah satu di antara granat yang dipegang Brigadir Khaidir tiba-tiba meledak dan menewaskannya bersama tiga peserta pelatihan.

Nama-nama korban meninggal akibat ledakan bom di dalam gedung Work Shop Kampus OHU yakni Brigadir Khaidir (anggota Brimob Polda Sultra), Kaharuddin, Jufriady dan Supriadi. Sementara korban luka-luka yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit yakni Asis, Jaimin, Imron, Fajar, La Ode Fanani, Arhan dan Aiptu Safruddin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement