Jumat 15 Feb 2019 17:19 WIB

Jenis Granat yang Meledak Belum Dapat Dipastikan

Jenis granat yang meledak bukanlah jenis granat tangan melainkan granat jenis GLM

Rep: Imas Damayanti/ Red: Esthi Maharani
Polisi memasang garis polisi di lokasi terjadinya ledakan granat yang menyebabkan tiga anak menjadi korban di Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/2/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Polisi memasang garis polisi di lokasi terjadinya ledakan granat yang menyebabkan tiga anak menjadi korban di Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Komandan Detasemen Peralatan 031202/Siliwangi, Letkol Cpl Asep Rahmatsyah, mengatakan belum dapat memastikan jenis granat yang meledak di Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, pada Kamis (14/2) kemarin.

“Kami baru saja dapat keterangan dari ibu korban tentang bentuk amunisi yang meledak,” kata Asep, Jumat (15/2).

Dia menjelaskan, dari keterangan sementara yang didapat, pihaknya baru dapat menyimpulkan bahwa jenis granat yang meledak bukanlah jenis granat tangan, melainkan granat dengan jenis GLM. Keterangan itu diperkuat dengan adanya bentuk serpihan yang disita oleh aparat kepolisian.

Bentuk serpihan yang disita itu, kata dia, berbentuk kalang. Sementara itu diketahui, granat tangan tidak menggunakan bahan-bahan kaleng dalama materialnya. Asep menjelaskan, perbedaan antara granat tangan dan granat GLM adalah cara penggunaannya.

“Kalau granat tangan, cara mengaktifkannya dengan mencabut kunci. Kalau granat GLM, aktifnya menggunakan senjata pelontar,” kata dia.

photo
Polisi memasang garis polisi di lokasi terjadinya ledakan granat yang menyebabkan tiga anak menjadi korban di Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/2/2019).

Asep menjabarkan, kekuatan daya ledak granat GLM masuk ke dalam kategori mematikan dalam jarak 10 hingga 15 meter. Namun demikian, hingga saat ini pihaknya belum dapat memberi kejelasan jenis granat yang meledak tersebut. Menurutnya, dugaan granat itu berjenis GLM masih merupakan kesimpulan sementara.

Sementara itu soal usia granat, dia juga belum dapat memastikan secara pasti kapan granat tersebut diproduksi. Namun dari kesimpulan secara fisik serpihan yang dilihatnya, kemungkinan untuk dapat  mengetahui usia granat tersebut sangat kecil.

“Karena sudah serpihan kecil-kecil, tidak ada sepotong pun angja dan data yang tertera di serpihan. Tapi kasus ini masih kami dalami,” ungkap Asep.

Sebelumnya diketahui, tiga orang anak asal Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, menjadi korban granat meledak ketika sedang bermain, Kamis (14/2) lalu. Ketiganya menjadikan granat aktif itu sebagai bola yang dipukul-pukul layaknya bola kasti.

Ketiga korban adalah Muhammad Mubarok (10), Doni (14), dan Khoirul Islami (10). Dua di antaranya tewas, sementara Khoirul kondisinya kritis dan masih menjalani perawatan di RSUD Leuwiliang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement