Jumat 13 Nov 2015 20:04 WIB

Commuter Line Padalarang-Cicalengka akan Dibangun Tahun Depan

Rep: c12/ Red: Friska Yolanda
Petugas memeriksa rel kereta usai mengevakuasi Commuter Line tujuan Bekasi-Jakarta Kota KA 1347 anjlok di dekat Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (27/10). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas memeriksa rel kereta usai mengevakuasi Commuter Line tujuan Bekasi-Jakarta Kota KA 1347 anjlok di dekat Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (27/10). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan akan ada pembangunan kereta commuter line yang menghubungkan Kecamatan Padalarang sampai ke Cicalengka. Pembangunan tersebut untuk memberikan kemudahan akses transportasi di wilayah Bandung Raya.

"Tahun depan akan dibangun kereta commuter antara Padalarang sampai Cicalengka," kata Direktur Transportasi Bappenas Bambang Prihantono saat berkunjung ke Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (13/11).

Selain menghubungan dua daerah tersebut, kereta itu juga nantinya akan dihubungkan sampai ke daerah Kertajati di Kabupaten Majalengka. Sebab, di Kertajati ini, tengah dibangun bandara internasional.  

"Kami sedang mempersiapkan pengkajian terhadap pembangunan aerotropolis di Kertajati dan sekitarnya," ujar dia.

Selain itu, pengembangan angkutan massal perkotaan di wilayah Bandung Raya, juga akan dilakukan hingga lima tahun ke depan. Termasuk, enam kota aglomrasi.

Meski begitu, ia mengakui, ada kendala untuk memproses pengembangan transportasi massal itu, yakni soal pembebasan lahan. Menurut dia, tidak mudah untuk membebaskan lahan di kawasan perkotaan. 

Karena itu, koordinasi antarinstansi memang diperlukan karena banyak stakeholder yang terlibat di dalamnya. "Masterplan yang ada sekarang juga belum terpadu," ujar dia.

Selain soal pembebasan lahan, juga ada pesoalan terkait pendanaan. Sebab, hingga kini, belum ada pihak swasta yang tertarik untuk berinvestasi secara serius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement