Jumat 13 Nov 2015 16:04 WIB

Menkes Mengaku Sulit Cegah Munculnya 'Dokter Andra' Lain

Rep: C36/ Red: Ilham
Dr Dionisius Giri Samudra (tengah atas) bersama rekan sejawatnya di Fakultas Kedokteran Unhas.
Foto: Istimewa
Dr Dionisius Giri Samudra (tengah atas) bersama rekan sejawatnya di Fakultas Kedokteran Unhas.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moelek mengakui sulit untuk menghindari kasus kematian dokter seperti kejadian meninggalnya dokter Dionisius Giri Samudro atau dokter Andra. Selain luasnya wilayah, ada keberagaman kondisi geografi yang menjadi hambatan evakuasi dokter di pedalaman.

"Sulit untuk mengatasi kondisi seperti ini. Sebab, setiap tahun ada 6.500 alumni dokter muda. Mereka tersebar di 17.600 wilayah Indonesia yang punya kondisi alam beragam," jelas Nila ketika dijumpai awak media di Bandara Soekarno Hatta, Jumat (13/11).

Kondisi geografis itulah yang menyulitkan proses evakuasi jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang menyerang dokter di wilayah pedalaman.

Saat disinggung tentang lambannya proses evakuasi dokter Andra, Nila menyatakan memang kondisinya tidak memungkinkan jika diangkut menggunakan pesawat terbang. "Kondisi dokter Andra terus memburuk sehingga tidak bisa dibawa dalam perjalanan menggunakan pesawat terbang," lanjut Nila.

Nila pun menegaskan jika fasilitas di RSUD Cendrawasih sudah memadai untuk merawat dokter Andra. Di rumah sakit tersebut, sudah ada 10 dokter ahli dan peralatan medis cukup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement