Kamis 12 Nov 2015 00:25 WIB

Musibah Dokter PTT di RS Cendrawasih Dobo

Dr Dionisius Giri Samudra
Foto: Facebook
Dr Dionisius Giri Samudra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar meninggalnya Dr Dionisius Giri Samudra, dokter pegawai tidak tetap (PTT) di RS Cenderawasih Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku membuat ribuan kalangan medis berduka. "Selamat jalan Dr Dionisius Giri Samudra. Satu lagi dokter meninggal di tempat tugas," tulis Bambang Budiono, dokter senior di RS Awal Bros Makassar di akun Facebook-nya. 

Status Bambang itu dengan cepat menyebar di media sosial. Menurut Bambang, seharusnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) wajib memberikan proteksi pada setiap dokter baik yang berstatus PTT, PNS termasuk menjalankan program internship yang memperoleh penugasan apalagi ke daerah terpencil. Setidaknya berupa asuransi kesehatan, asuransi jiwa, serta gaji yang pantas untuk bisa hidup sehat dan layak. 

Dionisius merupakan salah satu dokter yang menjalani program internship di Kepulauan Aru. Bambang menuliskan, bahwa gaji dokter Internship yang hanya berkisar Rp 2.5 juta tak sebanding dengan beban tugas dan kewajibannya. "Gajinya bahkan di bawah UMR buruh. Sungguh ironis dan mengenaskan," tulisnya. (Baca Juga: Sulitnya Akses untuk Evakuasi, Dokter PTT Meninggal di Kepulauan Aru).

Kabar kematian dokter muda asal Makassar ini dengan cepat menyebar luas di media sosial. Sebelum Dionisius wafat, Bambang menulis di akunnya Facebook-nya dan meminta siapapun yang memiliki jaringan ke Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menyebarkan informasi tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement