Rabu 11 Nov 2015 16:48 WIB

Wanita Ini Tega Kubur Bayi Hasil Hubungan Gelapnya

Rep: C10/ Red: Ilham
Garis polisi dipasang di lokasi bangunan rumah makan Saung Wargi yang hancur akibat longsor di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (16/3). (foto:Septianjar Muharam)
Garis polisi dipasang di lokasi bangunan rumah makan Saung Wargi yang hancur akibat longsor di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (16/3). (foto:Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang wanita warga Desa Sukasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya diduga membunuh darah dagingnya sendiri dengan cara menguburnya. Sang ibu membunuh anaknya yang baru berusia satu hari lantaran malu melahirkan bayi hasil dari hubungan gelap.

Kapolsek Puspahiang, Iptu Rohman mengatakan, awalnya kepolisian setempat menerima laporan dari warga yang mencurigai adanya tumpukan tanah di halaman rumah kosong. Kecurigaan bertambah saat warga yang tinggal di sekitar sana mencium bau anyir.

Warga yang sempat melihat terduga pelaku berada di sana langsung mencurigainya. Kepolisian langsung mendatangi tempat yang dicurigai dan dilaporkan warga. Penggalian gundulan tanah dilakukan sekitar pukul 3.00, hari ini. "Di sana ditemukan bayi malang dengan kondisi mengenaskan dan sudah tidak bernyawa," kata Iptu Rohman.

Sementara, terduga pelaku langsung diamankan polisi. Kondisi terduga pelaku masih kritis usai melahirkan sendiri bayinya dengan tanpa bantuan medis. Terduga pelaku pun dilarikan ke RSUD Kabupaten Tasikmalaya untuk mendapatkan perawatan.

Sedang jasad bayi malang yang diduga baru berumur satu hari itu dibawa ke RSUD dr. Sukarjo Kota Tasikmalaya untuk dilakukan otopsi.

Menurut Iptu Rohman, hasil penyidikan sementara, motif terduga pelaku berinisial SR (30 tahun) mengubur bayinya lantaran malu melahirkan bayi hasil hubungan gelap. Berdasarkan laporan warga sekitar, pelaku sudah memiliki suami. Hanya saja karena alasan kebutuhan ekonomi, suaminya pergi merantau dan jarang pulang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement