REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL), Pujiono mengungkapkan debu abu vulkanik anak Gunung Rinjani, Gunung Baru Jari berada tepat di arah selatan jalur penerbangan.
Alasan itu yang membuat akhirnya, otoritas bandara menutup semua jadwal penerbangan karena dikhawatirkan akan membahayakan pesawat.
“Penyebabnya sekarang bandara ditutup karena debu saat kemarin mengarah ke barat dan kebetulan di BIL tidak terkena. Dari barat kemudian mengarah ke barat daya, kita mulai waspada. Ternyata kemarin dan pagi tadi tepat mengarah ke selatan dan mengenai ke bandara kita masuk jalur penerbangan,” ujarnya kepada wartawan di BIL, Kamis (5/11).
Menurutnya, pembakaran pada mesin pesawat membutuhkan udara bersih. Sehingga, dikhawatirkan udara yang seharusnya bersih ternyata yang dihisap butiran debu maka kompresor pasti akan mati.
Meski begitu, ia menuturkan, aktivitas bandara saat ini relatif kondusif dan banyak penumpang yang menyelesaikan pengembalian uang tiket. Selain itu, sebagian besar memutuskan menggunakan jalur transportasi lain.
“Saya bersyukur, saat ini aman dan terkendali. Kita terus berupaya memberikan pelayanan terbaik. Sebab penutupan bandara disebabkan kejadian faktor alam,” katanya.
Pujiono mengatakan hingga saat ini belum menerima informasi kapan aktivitas letusan abu vulkanik Gunung Baru Jari akan mereda. Otoritas bandara terus melakukan koordinasi dan diskusi untuk memutuskan terkait penerbangan.
Sebelumnya, humas BIL, I Gede Sandi mengatakan akibat penutupan bandara maka semua penerbangan domestik maupun internasional dibatalkan. Total terdapat 27 jadwal penerbangan domestik dan 2 penerbangan internasional yang dibatalkan dengan total penumpang diperkirakan mencapai 3016 untuk domestik dan 348 untuk internasional.
Menurutnya, langkah antisipasi yang dilakukan oleh maskapai dan PT AP I dengan mengarahkan penumpang untuk melakukan pengembalian uang tiket. Sedangkan bagi penumpang tujuan Denpasar maka diarahkan menggunakan transportasi laut dan darat.