REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Operator Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, kembali memperpanjang penutupan sementara bandara setempat hingga Jumat (6/11). Penutupan dilakukan sebagai dampak erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Bandara kembali ditutup sementara hingga Jumat sekitar pukul 08.45 Wita," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis (5/11).
Penutupan tersebut berdasarkan informasi dari BMKG dan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia. Lembaga ini menyatakan bahwa sebaran abu vulkanik anak Gunung Rinjani itu masih mengarah ke Barat atau menutupi wilayah udara Pulau Dewata khususnya wilayah udara di bandara setempat.
Kementerian Perhubungan kemudian mengeluarkan surat pemberitahuan kepada seluruh personel penerbangan atau "notice to airman" dengan nomor Notam A 2479/15.
Sebelumnya bandara ditutup mulai Rabu (3/11) mulai pukul 19.30 hingga 23.30 WITA. Kemudian diperpanjang sesuai estimasi hingga Kamis ini sekitar pukul 08.45 Wita.
Namun karena abu vulkanik masih mengarah ke kawasan udara bandara, maka operator memperpanjang kembali penutupan hingga Jumat (6/11).
Akibat dari penutupan itu, sebanyak 692 jadwal penerbangan kedatangan dan keberangkatan untuk rute domestik dan internasional di salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu dibatalkan. Terganggunya jadwal penerbangan tersebut juga mengakibatkan ribuan calon penumpang tertahan di Bali.