REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat berencana menguji coba penerapan teknologi global positioning system (GPS) pada armada pengangkut sampah.
"Pemasangan GPS ini merupakan salah satu bagian dari pengembangan konsep Bekasi Smart City dalam hal pengelolaan sampah," kata Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi Abdillah di Bekasi, Rabu (4/11).
Dengan pemasangan GPS, lanjutnya, Dinas Kebersihan Kota Bekasi akan lebih mudah memantau pergerakan armada pengangkut sampah. "Nantinya bisa diketahui lokasi armada, apakah sedang mengangkut sampah, stand by, atau justru rusak sehingga tidak bisa beroperasi," katanya.
Penerapan konsep Bekasi Smart City juga diimplementasikan dalam memfasilitasi keluhan warga akan pelayanan sampah yang bisa disampaikan langsung secara online.
"Misalkan warga mendapati tumpukan sampah liar di suatu titik tertentu dan melaporkannya kepada kami, bilamana ada armada pengangkut yang sedang stand by maka akan segera diterjunkan untuk mengatasinya," ujarnya.
Untuk uji coba, pelaksanaan sistem ini akan dilaksanakan di Kecamatan Bekasi Barat dan Medan Satria. "Bila hasil uji coba positif, baru akan diimplementasikan juga di sepuluh kecamatan lain dalam waktu dekat," katanya.
Penerapan sistem ini diharapkan bisa menjadi solusi atas keberadaan titik-titik penumpukan sampah liar yang hingga kini belum teratasi.